Oleh: AGUS SAPTO N., S.KOM
Di era digital saat ini, perilaku hidup masyarakat tidaklah semakin baik melainkan semakin memburuk. Diambil dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 95,5% masyarakat di Indonesia kurang mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Kemudian 33,5% masyarakat kurang aktivitas fisik, 29,3% masyarakat usia produktif merokok setiap hari, 31% mengalami obesitas sentral serta 21,8% terjadi obesitas pada dewasa. Hal inilah yang akhirnya berdampak tingginya terhadap tingginya penyakit tidak menular (PTM).
Perkembangan PTM (Penyakit Tidak Menular) berjalan perlahan dalam jangka waktu lama (kronis), yang pada awal perjalanannya penyakit sering tidak bergejala sehingga banyak yang tidak mengetahui dan menyadari yang diantaranya : diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol berlebih, jantung, dll. Ancaman ini, tentunya akan berdampak besar bagi sumber daya manusia dan perekonomian Indonesia ke depannya, sehingga diperlukan sebuah penekanan perubahan gaya hidup sedini mungkin sebagai investasi Kesehatan masa depan. Pun dengan pengendalian faktor risiko juga harus dilakukan sedini mungkin. Masyarakat harus memiliki kesadaran Kesehatan agar tahu kondisi badannya, agar semakin mudah diobati sehingga tidak terlambat.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Koperasi dan UKM DIY bekerja sama dengan puskesmas Tegalrejo menyelenggarakan Pemeriksaan Posbindu (PTM) Penyakit Tidak Menular, diawali dengan pelatihan beberapa pegawai Dinas Koperasi an UKM DIY tanggal 2 Agustus 2022 yang nantinya akan membantu pemeriksaan dan dilanjutkan tanggal 5 agustus 2022 untuk pelaksanaan pemeriksaan Posbindu.
Pemeriksaan Posbindu Dinas Koperasi dan UKM DIY diberi nama “SUJIWANA” yang merupakan Bahasa Jawa yang berarti Sehat Jasmani dan Rohani. Selain itu SUJIWANA merupakan kependekan dari Sehat, Ulet, Jiwa Wirausaha, Naik Kelas yang mempunyai makna dengan badan sehat, usaha yang ulet didukung jiwa kewirausahaan akan membuat Koperasi dan UMKM naik kelas. Pemeriksaan Posbindu SUJIWANA ini diikuti oleh semua warga Dinas Koperasi dan UKM DIY, mulai dari ASN, non ASN, tenaga out sourcing serta mahasiswa PKL yang diantaranya : pengecekan pola hidup, pengecekan tekanan darah, pengecekan berat badan, tinggi badan dan lingkar pinggang dan pengecekan gula darah
Dari hasil pemeriksaan tersebut disimpulkan sebagian besar dalam keadaan sehat, dan ada beberapa peserta yang ketahui memiliki gula darah tinggi, tekanan darah tinggi yang kemudian dirujuk ke rumah sakit faskes 1 yang disebakan dua penyakit tersebut masuk dalam daftar penyakit silent killer” ungkap ibu Apri Dwi S., perawat di puskesmas Tegalrejo.
Pemeriksaan Posbindu SUJIWANA ini diharapkan dapat mendeteksi lebih dini penyakit tidak menular, sehingga segera ada pencegahan maupun penanganan yang lebih cepat. Kedepannya kegiatan Posbindu SUJIWANA akan dilaksanakan secara rutin setiap sebulan sekali di Dinas Koperasi dan UKM DIY
Semoga dengan program Posbindu ini menjadikan seluruh warga Dinas Koperasi dan UKM DIY selalu dalam kondisi yang sehat sehingga bisa melayani masyarakat secara prima.