BANTUL – Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, menyempatkan berkunjung dan berdialog dengan pelaku UKM di Palm Craft Worskshop, Ngaglik Bandung Kulon Pendowoharjo Sewon Bantul, Kamis (19/05/2022).
Hadir juga dalam acara dialog tersebut antara lain Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda DIY, Bupati Bantul, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY serta Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab Bantul.
Pada kesempatan tersebut, Bapak Teten Masduki mengatakan bahwa manajemen rantai pasok atau supply chain menjadi tantangan utama bagi pengembangan pasar produk usaha mikro kecil menengah. Sebagai contoh adalah permasalahan bahan baku dari Yogyakarta yang belum bisa memenuhi kapasitas produksi sehingga mengambil bahan baku dari petani yang berada dari daerah lain, seperti Kalimantan.
Di Palem Craf sendiri, kerajinan home decor dengan bahan pelepah pisang setiap bulan bisa ekspor rata-rata 4 kontainer, dengan melibatkan UKM skala mikro untuk membantu produksi dalam jumlah besar.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan bahan baku tersebut adalah dengan melibatkan koperasi. Penyediaan bahan baku sering kali dilakukan oleh tengkulak yang memperpanjang rantai distribusi.
Karena itu, Bapak Teten Masduki berharap Koperasi Formekers (Forum Kerajinan Mebel dan Seni) yang juga hadir dalam dialog tersebut bisa menjadi role model UKM anggota Koperasi rantai pasok pasar ekspor yang dapat mengangkat kesejahteraan usaha kecil lainnya.
Koperasi Formeker dengan anggotanya yang bergerak dibidang craft, meubel juga fashion diharapkan dapat menggandeng banyak pihak untuk menyediakan bahan baku secara langsung sehingga masalah bahan baku bisa teratasi.