Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan dengan model G2R Tetrapeneur Tahun 2019 berlokasi di 5 Desa Wisata, yaitu Desa Putat, Patuk Gunung Kidul (coklat bar, dodol coklat, rengginang coklat), Desa Pagerharjo, Samigaluh Kulon Progo (minuman rempah), Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul (bakso goreng), Sabdodadi, Bantul, Bantul (okra tubruk dan keripik okra) dan Bangunkerto, Turi Sleman (bakpia salak, dodol salak, geplak salak). Hari ini tanggal 10 September 2019 dilaksanakan Penilaian Kualitas Produk & Kemasan di Aula PLUT, Dinas Koperasi UKM DIY. Tim penilai dari BNI, BRI, BI, perguruan tinggi, komunitas eksportir dll.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY, Dinas Pertanian Kabupaten Gunung kidul, Yayasan Silaturahim dan Sosial Cendikia (S2C), Harley Davidson Club Indonesia Cabang DIY, Komunitas Eksportir Muda Indonesia (KEMI), Wanita Industri Pariwisata Indonesia (WIPI), Ambarukmo Plaza, Koperasi Sejahterah Berkah Bersama (SBB) Jakarta, Koperasi Karsa Karya Nusantara (KKN) Bandung, Hotel Hyatt, Coklat nDalem, Forum Corporate Social Responsibility (CSR), Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, Pamela Supermarket, Transmart Carrefour, Bank Pembangunan Daerah (BPD), Lab. Ilmu dan Teknologi Daging, Fakultas Peternakan UGM, Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Yogyakarta, Bank Indonesia, dan Bakpia Kedaton.
Model Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur merupakan wujud inovasi sinergi gerakan gotong royong dan wirausaha Desa yang hendaknya akan membawa kearifan lokal Indonesia ke peringkat dunia. G2R Tetrapreneur Budaya merupakan program ekonomi melalui Dana Keistimewaan (Danais) Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY.
Program ini merupakan bentuk komitmen keberlanjutan Pemda DIY dalam pengentasan kemiskinan dan ketimpangan sosial di seluruh wilayah DIY. Prgram G2R Tetrapreneur Budaya dilaksanakan secara bertahap selama beberapa tahun (multiyear). Model Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur merupakan salah satu program unggulan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dikembangkan oleh konseptor dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D, dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Model G2R Tetrapreneur yang diusung oleh Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan berkerjasama dengan Dinas Kebudayaan DIY ini lebih mengedepankan kebudayaan sebagai akar dari kewirausahaan sehingga lebih dikenal sebagai Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur Budaya.
Saat ini G2R Tetrapreneur Budaya telah dilaksanakan di 5 Desa Mandiri Budaya, yaitu Desa Bejiharjo dan Desa Putat (Kabupaten Gunung Kidul), Desa Sabdodadi (Kabupaten Bantul), Desa Pagerharjo (Kabupaten Kulon Progo), dan Desa Bangunkerto (Kabupaten Sleman). Adapun alasan dipilihnya desa budaya sebagai pilot village G2R Tetrapreneur Budaya karena desa budaya jangan sampai untuk budaya saja, namun juga harus dikembangkan kewirausahaannya.